Anugerah Sanitasi, Pengolahan Air Limbah
Tahapan Pengolahan Air Limbah
Tujuan utama pengolahan
air limbah ialah untuk mengurai kandungan bahan pencemar di dalam air terutama
senyawa organik, padatan tersuspensi, mikroba patogen, dan senyawa organik yang
tidak dapat diuraikan oleh mikroorganisme yang terdapat di alam. Pengolahan air
limbah secara umum dapat dibagi menjadi 5 (lima) tahap:
a. Pengolahan Awal (Pretreatment)
Tahap pengolahan ini
melibatkan proses fisik yang bertujuan untuk menghilangkan padatan tersuspensi
dan minyak dalam aliran air limbah. Beberapa proses pengolahan yang berlangsung
pada tahap ini ialah screen and grit removal, equalization
and storage, serta oil separation.
b. Pengolahan Tahap Pertama (Primary Treatment)
Pada dasarnya,
pengolahan tahap pertama ini masih memiliki tujuan yang sama dengan pengolahan
awal. Letak perbedaannya ialah pada proses yang berlangsung. Proses yang
terjadi pada pengolahan tahap pertama ialah neutralization, chemical
addition and coagulation, flotation, sedimentation,
dan filtration.
c. Pengolahan Tahap Kedua (Secondary Treatment)
Pengolahan tahap kedua
dirancang untuk menghilangkan zat-zat terlarut dari air limbah yang tidak dapat
dihilangkan dengan proses fisik biasa. Peralatan pengolahan yang umum digunakan
pada pengolahan tahap ini ialah activated sludge, anaerobic
lagoon, tricking filter, aerated lagoon,stabilization
basin, rotating biological contactor, serta anaerobic
contactor and filter.
d. Pengolahan Tahap Ketiga (Tertiary Treatment)
Proses-proses yang
terlibat dalam pengolahan air limbah tahap ketiga ialah coagulation and
sedimentation, filtration, carbon adsorption, ion
exchange, membrane separation, serta thickening gravity
or flotation.
e. Pengolahan Lumpur (Sludge Treatment)
Lumpur yang terbentuk
sebagai hasil keempat tahap pengolahan sebelumnya kemudian diolah kembali
melalui proses digestion or wet combustion, pressure filtration, vacuum filtration, centrifugation, lagooning or drying bed, incineration, atau landfill.
Pemilihan proses yang
tepat didahului dengan mengelompokkan karakteristik kontaminan dalam air limbah
dengan menggunakan indikator parameter yang sudah ditampilkan di tabel di atas.
Setelah kontaminan dikarakterisasikan, diadakan pertimbangan secara detail
mengenai aspek ekonomi, aspek teknis, keamanan, kehandalan, dan kemudahan
peoperasian. Pada akhirnya, teknologi yang dipilih haruslah teknologi yang
tepat guna sesuai dengan karakteristik limbah yang akan diolah. Setelah
pertimbangan-pertimbangan detail, perlu juga dilakukan studi kelayakan atau
bahkan percobaan skala laboratorium yang bertujuan untuk:
(a) Memastikan bahwa teknologi yang dipilih terdiri dari proses-proses yang
sesuai dengan karakteristik limbah yang akan diolah.
(b) Mengembangkan dan mengumpulkan data
yang diperlukan untuk menentukan efisiensi pengolahan yang diharapkan.
(c) Menyediakan informasi teknik dan
ekonomi yang diperlukan untuk penerapan skala sebenarnya.
.
Komentar
Posting Komentar